Friday, May 20, 2005

Tip Untuk Memperbaiki Mutu Tulisan

Penulisan Judul * Judul merupakan inti dari teras berita. Judul harus jelas, mudah dimengerti dengan sekali baca, juga menarik, sehingga mendorong pembaca mengetahui lebih lanjut isi tulisan.
* Judul selain memuat informasi penting dan menarik, betul-betul menggigit, perlu kejelasan makna asosiatif setiap unsur Subyek, Obyek, dan Keterangan.
* Panjang judul maksimal dua baris, masing-masing baris terdiri atas empat hingga enam kata. Bila panjang judul satu baris, maksimal terdiri atas lima kata. Untuk judul berita utama maksimal lima kata.
* Semua kata di dalam judul dimulai dengan huruf besar, kecuali kata sambung seperti di, yang, bila, dalam, pada, oleh, untuk, dan kata-kata tugas lainnya yang ditentukan redaksi.
* Judul tidak dimulai dengan angka. Penggunaan angka di awal judul bertentangan dengan kaidah bahasa.
* Hindari penggunaan singkatan yang tidak populer.
* Judul-judul bersifat tenang, tidak bombastis.

Jenis-jenis judul berita:
Judul Berita Pernyataan
1. Jika pernyataan bersifat normatif, dalam judul perlu dicantumkan dari siapa pernyataan itu muncul dan kepada siapa ditujukan. Jika terlalu panjang, kalimat judul dapat dipecah menjadi dua bagian. Siapa yang melontarkan pernyataan menjadi pra-judul (kickers), dan bagian kedua isi pernyataan menjadi judul berita. (Catt.: pra-judul hanya dipakai untuk kalimat yang menjelaskan siapa Nara Sumber, atau Sebuah Kegiatan. Pra-judul bukan merupakan bagian dari judul.
2. Jika pernyataan merupakan penjelasan, dalam judul perlu dicantumkan siapa yang menjelaskan.
3. Jika pernyataan bersifat menghimbau, kalimat judul menyebutkan siapa yang dihimbau. Siapa penghimbaunya tidak perlu dicantumkan dalam judul. Bila dicantumkan bisa pada kickers.
4. Jika pernyataan bersifat penilaian positif, subyek yang melontarkan pernyataat tidak perlu dicantumkan dalam judul.
5. Jika pernyataan bersifat penilaian negatif, subyek yang melontarkan pernyataan perlu dicantumkan dalam judul.
6. Jika pernyataan bersifat menunjukkan apa atau bagaimana, sementara isi pernyataan itu sendiri lebih mengacu pada gagasan, subyek yang memberi pernyataan perlu dicantumkan dalam judul.
7. Jika pernyataan bersifat menunjukkan apa atau bagaimana, sementara pernyataan itu sendiri lebih mengacu pada kebenaran faktual yang berlaku umum, subyek yang memberi pernyataan tidak perlu dicantumkan dalam judul.

Judul Berita Peristiwa
1. Jika peristiwa berkaitan dengan tindakan pemerintah dan berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat, sementara pembaca tahu hanya pemerintah yang bisa melakukan, subyek tidak perlu dicantumkan.
2. Jika tindakan itu hanya berkaitan langsung dengan kepentingan sekelompok masyarakat, pemerintah sebagai subyek perlu dicantumkan.
3. Jika tindakan dilakukan oleh non-pemerintah dan subyek pelaku tenar, sementara tindakan itu diluar kebiasaannya, sublek perlu dicantumkan, meski tidak perlu lengkap.
4. Jika tindakan itu memang menjadi tugasnya, subyek tidak perlu dicantumkan.
5. Jika peristiwa berkaitan dengan tindakan subyek yang tidak tenar, identitas lengkap subyek tidak perlu dicantumkan dalam judul, namun diganti dengan sebutan yang memberi kejelasan asosiatif.
6. Jika peristiwa itu merupakan tindakan yang berkaitan dengan pelanggaran hukum dan merugikan pihak lain, subyek pelaku yang tidak tenar tidak perlu ditonjolkan.
7. Jika peristiwa itu merupakan upaya penegakkan hukum, sedang subyek tidak tenar, identitasnya tidak perlu disebut lengkap dalam judul asal memiliki kejelasan asosiatif. Di sini yang sitonjolkan adalah obyek yang terkena tindakan.
8. Kalau peristiwa itu menyangkut prestasi, nama subyek yang tenar perlu dicantumkan dalam judul.
9. Jika subyek yang berprestasi tidak tenar, identitas tak perlu tercantum di judul, asal memiliki kejelasan asosiatif.
10. Jika peristiwa berkaitan dengan kejadian alam, dan menimbulkan korban, maka judul yang memuat peristiwa dan penderitaan korban lebih menggungah perhatian pembaca.
11. Jika kejadian alam itu tidak menimbulkan korban, tetapi merupakan peristiwa luar biasa, subyek perlu ditonjolkan dalam judul, juga dampak peristiwa itu.

Penulisan Lead (Teras Berita)
Dalam menuliskan teras berita, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
Teras Berita Langsung
1. Kandungan informasi dalam teras berita untuk format berita langsung adalah informasi paling penting yang merupakan inti berita yang akan dijelaskan rinci dan lengkap dalam tubuh berita, di dalamnya terkandung unsur what dan who.
2. Kalimat teras berita hendaknya runut, dan sinambung, sehingga mengandung pokok pikiran tunggal sebagai satu alinea. Dalam teras sudah pula disiapkan unsur transisi yang akan mempertautkan pokok pikiran dalam teras berita dengan alinea berikutnya, yaitu yang biasa disebut bridge. Tugasnya menjelaskan lebih lengkap dan detail apa yang dimuat pada teras berita.
3. Keterangan waktu (when) akan lebih mempunyai nilai bila dimasukkan dalam teras berita berformat Berita Langsung, yang didahului dengan unsur who dan what-nya (ini berlaku untuk berita yang sangat baru). Bila berita dikemas dalam format Berita Ringan (Berita Kisah), maka yang perlu ditonjolkan adalah unsur what dan who-nya, bukan keterangan waktunya.
4. Bersamaan dengan penonjolan unsur waktu yang tajam, perlu diupayakan agar berita yang berlingkup nasional, yang faktanya diperoleh dari luar daerah, diberi konteks lokal.
5. Teras berita harus ringkas, jelas, lugas. Ringkas, maksudnya memperhatikan ekonomi kata. Jelas, artinya tidak menggunakan kata yang bermakna ganda dan kalimat yang rancu. Lugas artinya langsung pada pokok persoalannya.
Teras Berita Pernyataan
1. Teras berita pernyataan, harus menjelaskan lebih rinci apa yang dimaksud oleh pernyataan nara sumber yang terkandung dalam judul berita.
2. Jika pernyataan itu lebih penting dan menarik ketimbang siapa yang mengucapkan pernyataan, subyek yang membuat pernyataan tidak perlu dicantumkan dalam teras berita.
3. Jika pernyataan dilemparkan oleh subyek yang tenar, sehingga bobot pernyataan menjadi penting dan menarik, identitas subyek yang memberikan pernyataan perlu dicantumkan dalam teras berita.
4. Jika pernyataan seseorang hendak ditampilkan lewat kutipan langsung, yang ditampilkan dalam teras berita adalah kalimat narasumber yang dipandang paling 'menggelitik' pembaca. Pengertian 'menggelitik' disini, selain penting dan menarik, kalimat itu menggunakan kata atau ungkapan yang otentik, orisinil dan khas dari narasumber tersebut.
5. Jika pernyataan berasal dari dua narasumber atau lebih, dicari paralelitas pernyataan setiap narasumber, agar dapat dijadikan teras berita. Jadi masalah yang tertuang di teras berita tunggal,
sedang sudut pandang bisa sama atau berbeda.

Teras Berita Peristiwa
1. Teras berita peristiwa, memuat identitas subyek, apa tindakannya, terhadap apa atau siapa, dan akibat tindakan itu. Jika teras menjadi terlalu panjang, sebagian informasi itu (baik identitas orang, lokasi, benda) bisa ditempatkan dialinea berikutnya.
2. Jika peristiwa itu adalah kejadian tak disengaja, teras berita memuat apa kejadian, di mana, kapan, apa atau siapa korban, serta akibat kejadian. Jika terlalu panjang sebagian informasi bisa disajikan dalam alinea selanjutnya.

Teras Berita Ringan dan Berita Kisah
1. Teras berita ringan atau berita kisah, menyajikan fakta-fakta yang paling menarik (who, why, when, where, how). Banyak ragam teras yang dapat digunakan dalam penulisan berita ringan, misalnya contrast lead (pembukaan kontras), quotation lead (pembukaan yang berupa kutipan langsung), dan sebagainya.
2. Semua jenis teras ini lebih menunjukkan gaya penulisan ketimbang isis informasi yang disampaikan. Tidak ada patokan jenis teras berita mana yang harus dipakai, sebab tergantung pada materi yang ditulis. Yang penting bagaimana teras berita itu mampu mengikat pembaca sampai ke akhir tulisan.

Penulisan Tubuh Berita
* Struktur piramida terbalik mengisyaratkan informasi paling penting untuk hard news dan paling menarik untuk soft news, ditempatkan pada teras berita. Informasi ini kemudian dikembangkan pada alinea berikutnya untuk menjelaskan dan melengkapi teras sepanjang hal itu relevan dengan teras.
* Setiap alinea merupakan pengembangan alinea sebelumnya, sehingga informasi yang tidak penting dalam kerangka berita tersebut ditempatkan di bagian akhir. Namun bukan berarti alinea akhir tersebut tidak berarti bagi berita itu secara keseluruhan, namun tetap diperlukan untuk mempertajam kejelasan asosiatif.
* Kesinambungan pokok pikiran antar alinea tetap dijaga. Setiap alinea mengandung unsur transisi yang mengacu pada pokok pikiran yang tertuang yang akan tertuang pada alinea berikutnya.
* Kalimat yang digunakan untuk membangun alinea lugas, ringkas, dan jelas dengan tetap bercita rasa bahasa yang baik.
Berita Langsung
Struktur berita langsung adalah piramida terbalik. Bagian terpenting berita terletak di teras berita. Tubuh berita menerangkan apa yang ada di dalam teras berita.
Berita Ringan
Struktur berita juga piramida terbalik. Bagian paling menarik terletak di bagian teras.
Berita Kisah
Struktur penulisan berita kisah (features) bersifat bebas, dan tidak memiliki struktur yang ketat. Bagian teras merupakan uraian yang merangsang minat/selera orang untuk melanjutkan membaca.
Dasar penyusunan formulasi berita adalah untuk memberikan sentuhan rasa kemanusiaan pembaca. Yang harus diperhatikan adalah relevansi ending dengan pokok tulisan.
Ending/penutupan biasanya disesuaikan alur yang dipakai, bisa berupa klimaks, anti klimaks, pertanyaan retorik, surprise ending atau juga kesimpulan umum yang dipaparkan secara implisit.

September, 1998
asriel99@

0 Comments:

Post a Comment

<< Home